KOMANDO RESIMEN MAHASISWA
Resimen Mahasiswa (disingkat menwa) adalah salah satu kekuatan sipil yang
dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem
Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Markas komando Menwa
bertempat diperguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah
mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus tersebut. Menwa merupakan
komponen cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan dasar militer
seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela
diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.
Anggota menwa (wira) di setiap perguruan tinggi atau kampus membentuk satuan-satuan yang merupakan salah satu bagian organisasi mahasiswa / mahasiswi di unit kegiatan mahasiswa (UKM). Menwa diberikan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dengan UKM lain dan berada langsung dibawah rektorat.
Lambang
Komponen lambang Garuda
Lambang Sembilan Unsur Resimen Mahasiswa Indonesia
Bintang di kanan atas dihadapan burung garuda dengan sayap kanan 6 (enam) dan kiri 7 (tujuh), leher 59 dan ekor enam dengan warna kuning emas dan melirik ke sebelah kanan.
Di tengah-tengah di depan burung garuda terdapat simbul silang senjata pena dalam genggaman burung garuda dengan warna putih.
Pita yang melandasi dengan warna putih dengan tulisan di tengah warna merah “ Widya Castrena Dharma Siddha”.
Perisai yang menjadi alas warna hitam.
Makna
Bintang di kanan berarti cita-cita yang luhur, baik dan benar.
Bulu sayap berjumlah 13, ekor 6 dan leher 59 (13 Juni 1959 = tahun kelahiran resimen mahawarman).
Perisai berarti sebagai komponen pertahanan Negara.
Komponen Lambang Sembilan Unsur
Perisai Segilima menggambarkan keteguhan sikap
Padi dan Kapas menggambarkan dasar bernegara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Bintang, Sayap Burung, Jangkar dan Lambang Polri menandakan bahwa Resimen Mahasiswa berada di bawah naungan ketiga unsur angkatan dan Polri
Pena dan Senjata melambangkan pengabdiannya, wira melakukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan.
Buku Tulis menyatakan bahwa tugas pokok setiap wira adalah mengembangkan ilmu pengetahuan, selain melaksanakan tugas-tugas kemenwaan.
Warna KebanggaanSunting
Resimen Mahasiswa Indonesia menggunakan baret ungu. Dalam aplikasinya di lingkungan Menwa, warna ini mempunyai arti :
Mulia
Berpengetahuan
Terpelajar
Panca Dharma SatyaSunting
Panca Dharma Satya adalah janji Resimen Mahasiswa Indonesia :
Kami adalah mahasiswa warga Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Kami adalah mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab serta kehormatan akan pembelaan negara dan tidak mengenal menyerah.
Kami Putra Indonesia yang berjiwa ksatria dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
Kami adalah mahasiswa yang menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari depan Bangsa dan Negara.
Kami adalah mahasiswa yang memegang teguh disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan mengutamakan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
Semboyan
Semboyan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah "Widya Çastrena Dharma Siddha", berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan". Yang dimaksudkan oleh Ilmu Pengetahuan adalah segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa. Hal ini dipergunakan untuk menempuh jenjang karier, dengan tidak melupakan tujuan utama melakukan pengabdian pada masyarakat.
Sedangkan Ilmu Keprajuritan adalah yang bersangkutan dengan jiwa keperwiraan, keksatriaan serta kepemimpinan, bukan sekadar keahlian dalam bertempur atau pun yang sejenis.
Sejarah
Tanggal 13 Juni - 14 September 1959 diadakan wajib latih bagi para mahasiswa di Jawa Barat. Mahasiswa yang memperoleh latihan ini siap mempertahankan NKRI bersama TNI guna mencegah semua ancaman dan siap melakukan pertempuran dengan menggunakan senjata. Mahasiswa-mahasiswa walawa (WAJIB LATIH) dididik di Kodam VI/ Siliwangi dan para walawa diberi hak mengenakan lambang Siliwangi. Walawa dipersiapkan sebagai perwira cadangan untuk mendukung TNI bila terjadi keaadaan genting pada NKRI.
Pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Komando Pimpinan Besar Revolusi Presiden RI Bung Karno mencetuskan Trikora. Seluruh rakyat menyambut komando ini dengan gegap gempita dengan semangat revolusi untuk merebut Irian Barat; termasuk juga mahasiswa wajib latih (Walawa).
Isi Trikora:
Panjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
Gagalkan Negara Boneka Papua
Adakan Mobilisasi Umum
Sejak Trikora bergema maka kewaspadaan nasional makin diperkuat, makin memuncak sehingga timbul rencana pendidikan perwira cadangan di Perguruan Tinggi.
Berdasarkan dua surat keputusan Pangdam VI Siliwangi, maka oleh pihak Universitas pada 20 Januari 1962 dibentuk suatu badan koordinasi yang diberi nama Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi (disingkat BPP) Resimen Mahasiswa DAM VI/ Siliwangi, beranggotakan :
Prof. drg. R. G. Surya Sumantri ( Rektor Unpad) selaku Koordinator
Dr. Isrin Nurdin (Pembantu Rektor ITB) selaku Wakil Koordinator I
Drs. Kusdarminto (PR Unpar) selaku wakil Koordinator II
Major. Moch. Sunarman dari PUS PSYAD pada waktu itu selaku sekretaris.
Pada Februari 1962 diadakan Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Induk Infantri dan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari yang dikenal dengan sebutan Latihan Pasopati. Pada 20 Mei 1962 anggota Resimen Mahasiswa Angkatan 1959 dilantik oleh Pangdam VI/SLW menjadi bagian organik dari Kodam VI/SLW.
Dalam rencana kerja empat tahunnya tercantumlah pembentukan kader inti dan ini sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran 1962-1963. termasuk pembentukan kader inti putri. Mahasiswa/i Jabar (Bandung khususnya) mengikuti Latihan di Bihbul, tempat penggodokan prajurit-prajurit TNI. (Sekarang Secaba Dam III/ Slw, Bihbul). Satuan-satuan inti dari Yon mahasiswa dari beberapa universitas dan akademi dikirim ke tempat ini di bawah asuhan pelatih-pelatih dari RINSIL. 12 Juni 1964 keluarlah Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. Nasution Jenderal TNI yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman. Penyerahan Duaja dilakukan oleh Menko sendiri. Garuda Mahawarman resmi berdiri berdampingan dengan Harimau Siliwangi.
Nama Skomen (Menwa di Tingkat Provinsi) di Republik Indonesia
Resimen Mahasiswa Darussalam (Men Mahadasa)Prov. Nangroe Aceh Darussalam
Resimen Mahasiswa Sumatera Utara (Men Mahatara) Prov. Sumatera Utara
Resimen Mahasiswa Pagaruyung (Men Maharuyung) Prov. Sumatera Barat
Resimen Mahasiswa Indra Pahlawan Prov. Riau
Resimen Mahasiswa Bahari (Men Mahabahari)Prov.Riau Kepulauan
Resimen Mahasiswa Dwi Yudha (Men Mahadwiyudha)Prov.[Bengkulu]]
Resimen Mahasiswa Sultan Taha Prov. Jambi
Resimen Mahasiswa Sriwijya (Men Mahawijaya) Prov. Sumatera Selatan
Resimen Mahasiswa Raden Intan (Men Maharatan) Prov. Lampung
Resimen Mahasiswa Jayakarta (Men Jayakarta) DKI Jakarta
Resimen Mahasiswa Mahawarman (Men Mahawarman)Prov. Jawa Barat
Resimen Mahasiswa Banten (Men Mahabanten) Prov. Banten
Resimen Mahasiswa Mahadipa (Men Mahadipa) Prov. Jawa Tengah
Resimen Mahasiswa Yogyakarta (Men Mahakarta) Daerah Istimewa Yogyakarta
Resimen Mahasiswa Mahasurya (Men Mahasurya)Prov. Jawa Timur
Resimen Mahasiswa Ugracena (Men Ugracena) Prov. Bali
Resimen Mahasiswa Tanjungpura (Men Mahapura) Prov. Kaliomantan Barat
Resimen Mahasiswa Palangkaraya (Men Maharaya) Prov. Kalimantan Tengah
Resimen Mahasiswa Suryanata (Men Mahanata) Prov. Kalimantan Selatan
Resimen Mahasiswa Mulawarman (Men Mulawarman) Prov. Kalimanan Timur
Resimen Mahasiswa Sam Ratulangi (Men Mahasamra) Prov. Sulawesi Utara dan Prov.Gorontalo
Resimen Mahasiswa Pawana Çakti (Men Mahapati) Prov. Sulawesi Tengah
Resimen Mahasiswa Wolter Monginsidi (Men Wolter Monginsidi) Prov. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
Resimen Mahasiswa Halu Oleo (Men Mahaleo)Prov. Sulawesi Tenggara
Resimen Mahasiswa Maluku (Men Mahamaku)Prov.Maluku dan Maluku Utara
Resimen Mahasiswa Cendrawasih (Men MahaCandra)Prov. Papua
Resimen Mahasiswa Wira Dharma (Men MahaDharma, eks Prov. Timor Timur, sampai 10 Oktober 2004 belum dibubarkan)
Resimen Mahasiswa Nusa Cendana (Men Mahadana) Prov. Nusa Tenggara Timur
Resimen Mahasiswa Rinjani (Men Mahajani) Prov. Nusa Tenggara Barat
Resimen Mahasiswa Rimba Raya Prov. Gorontalo
Alumni Menwa yang Terkenal
Menwa Universitas Indonesia
Chandra Hamzah
DR. Sri Mulyani Indrawati
Ismeth Abdullah
Menwa Universitas Negeri Jakarta
Prof. Dr. Thamrin Abdullah, M.Pd
Dr. Karnadi, M.Si
Dr. Sofyan Hanif, M.Pd
Dr. Ratiyono, MMSi
Dr. Icu Zukafril, MM (Staf Khusus Menpan & RB RI)
Kol. Inf. Rahman Riyanto, M.Si (Ketum INKAI Prov. Jabar)
Fahmi Fahrezi (Instruktur senam aerobik nasional)
Raden Umar (Asops Menwa Indonesia)
Menwa Universitas Islam Negeri Jakarta
Prof. Dr. Badri Yatim, MA
Prof. Dr. Aminuddin Arsyad, MA
Menwa Universitas Jayabaya Jakarta
Dr. H. MS Ka'ban Ketua Umum DPN IARMI (Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia)
Bursah Zarnubi (Ketum PBR)
Eggy Sudjana, SH
Menwa Universitas Kristen Indonesia
Agung Laksono(Menko kesra)
Yapto Suryosoemarno
Irman Gusman (Ketua DPD RI)
Chairil Adjis
Menwa Institut Saint & Teknologi Nasional Jakarta
Ir. A Riza Patria, MBA Komandan Komando Nasional Menwa Indonesia (Dankonas)
Menwa Mahawarman Batalyon I/ITB
Arifin Panigoro
Budiono Kartohadiprojo
Fadel Muhammad
Harjanto Dhanutirto
Rama Royani
Menwa Mahawarman Batalyon VI Akademi Teknik Jenderal Achmad Yani
Abdullah Gymnastiar AA Gym
Menwa Mahawarman Batalyon VI Akademi Teknologi Mandala
Asmuransyah.Am
Menwa Mahawarman Batalyon IV Kie A/Universitas Kristen Maranatha
Muliawan Margadana
Menwa Mahawarman Batalyon II/Unpad
Nugraha Besoes
Prof. H. Himendra W, dr, SpAn, KIC
Yusuf Anwar
Prof. Dr. Nasrullah Natsir
Menwa Mahawarman Batalyon III/Unpar
Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Maruarar Sirait, S.IP.
Brigjen (Purn) Prof. Dr. Soedjono Dirjosisworo
Menwa Universitas Diponegoro
Prof. Dr. Muladi, SH
Don Murdono SH (Bupati Sumedang)
Menwa Universitas Brawijaya
Prof. Ir. Syamsul Bahri, MS
Menwa Universitas Riau
H. M. Rusli Zainal, MM
Menwa Mahawarman Batalyon VII/Suryakancana Kompi A/IPB
Prof. Dr. Ir. Irawadi Djamaran
Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim
Prof. Dr. Ir. Hasjim Bintoro, M.Agr
Menwa Mahawarman APDN
Drs. H. Diani Budiarto, M.Si (Walikota Bogor)
Menwa Maharuyung (Sumatera Barat)
Dr. H. Shofwan Karim Elha,MA (Rektor UMSB, Sumbar)
Prof. Dr. H. Maidir Harun (Rektor IAIN "IB" Padang)
Prof. Dr. H. Armai Arief,MA (Ketua Umum Ikatan Dosen Indonesia)
Prof. Dr. Phil. Yanuar Kiram (Rektor UNP/IKIP Padang)
Basril Jabar (CEO Media Harian Singgalang)
Dr. H. Suhatmasyah IS (Sahli Mendagri RI)
Letkol.L.(Purn). Dr.H. Fauzi Bahar,M.Si (Walikota Padang)
Dr. H. Syahrial Bachtiar,M.Pd (Purek III UNP)
Dasril (Aspers Konas Menwa Indonesia / Eks. Kasmen Maharuyung)
Politisi
Maruarar Sirait
H. Soetan Bhatoegana
Abdullah Puteh
Gamawan Fauzie
Patrialis Akbar (Menkumham RI KIB-II 2009-2011)
Artis
Sigit Purnomo Pasha Ungu
Bemby Putuanda
Birokrat
Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta Ke-16 2007-2012)
Kornelis Gubernur KalBar
Anggota menwa (wira) di setiap perguruan tinggi atau kampus membentuk satuan-satuan yang merupakan salah satu bagian organisasi mahasiswa / mahasiswi di unit kegiatan mahasiswa (UKM). Menwa diberikan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dengan UKM lain dan berada langsung dibawah rektorat.
Lambang
Komponen lambang Garuda
Lambang Sembilan Unsur Resimen Mahasiswa Indonesia
Bintang di kanan atas dihadapan burung garuda dengan sayap kanan 6 (enam) dan kiri 7 (tujuh), leher 59 dan ekor enam dengan warna kuning emas dan melirik ke sebelah kanan.
Di tengah-tengah di depan burung garuda terdapat simbul silang senjata pena dalam genggaman burung garuda dengan warna putih.
Pita yang melandasi dengan warna putih dengan tulisan di tengah warna merah “ Widya Castrena Dharma Siddha”.
Perisai yang menjadi alas warna hitam.
Makna
Bintang di kanan berarti cita-cita yang luhur, baik dan benar.
Bulu sayap berjumlah 13, ekor 6 dan leher 59 (13 Juni 1959 = tahun kelahiran resimen mahawarman).
Perisai berarti sebagai komponen pertahanan Negara.
Komponen Lambang Sembilan Unsur
Perisai Segilima menggambarkan keteguhan sikap
Padi dan Kapas menggambarkan dasar bernegara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Bintang, Sayap Burung, Jangkar dan Lambang Polri menandakan bahwa Resimen Mahasiswa berada di bawah naungan ketiga unsur angkatan dan Polri
Pena dan Senjata melambangkan pengabdiannya, wira melakukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan.
Buku Tulis menyatakan bahwa tugas pokok setiap wira adalah mengembangkan ilmu pengetahuan, selain melaksanakan tugas-tugas kemenwaan.
Warna KebanggaanSunting
Resimen Mahasiswa Indonesia menggunakan baret ungu. Dalam aplikasinya di lingkungan Menwa, warna ini mempunyai arti :
Mulia
Berpengetahuan
Terpelajar
Panca Dharma SatyaSunting
Panca Dharma Satya adalah janji Resimen Mahasiswa Indonesia :
Kami adalah mahasiswa warga Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Kami adalah mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab serta kehormatan akan pembelaan negara dan tidak mengenal menyerah.
Kami Putra Indonesia yang berjiwa ksatria dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
Kami adalah mahasiswa yang menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari depan Bangsa dan Negara.
Kami adalah mahasiswa yang memegang teguh disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan mengutamakan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
Semboyan
Semboyan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah "Widya Çastrena Dharma Siddha", berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan". Yang dimaksudkan oleh Ilmu Pengetahuan adalah segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa. Hal ini dipergunakan untuk menempuh jenjang karier, dengan tidak melupakan tujuan utama melakukan pengabdian pada masyarakat.
Sedangkan Ilmu Keprajuritan adalah yang bersangkutan dengan jiwa keperwiraan, keksatriaan serta kepemimpinan, bukan sekadar keahlian dalam bertempur atau pun yang sejenis.
Sejarah
Tanggal 13 Juni - 14 September 1959 diadakan wajib latih bagi para mahasiswa di Jawa Barat. Mahasiswa yang memperoleh latihan ini siap mempertahankan NKRI bersama TNI guna mencegah semua ancaman dan siap melakukan pertempuran dengan menggunakan senjata. Mahasiswa-mahasiswa walawa (WAJIB LATIH) dididik di Kodam VI/ Siliwangi dan para walawa diberi hak mengenakan lambang Siliwangi. Walawa dipersiapkan sebagai perwira cadangan untuk mendukung TNI bila terjadi keaadaan genting pada NKRI.
Pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Komando Pimpinan Besar Revolusi Presiden RI Bung Karno mencetuskan Trikora. Seluruh rakyat menyambut komando ini dengan gegap gempita dengan semangat revolusi untuk merebut Irian Barat; termasuk juga mahasiswa wajib latih (Walawa).
Isi Trikora:
Panjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
Gagalkan Negara Boneka Papua
Adakan Mobilisasi Umum
Sejak Trikora bergema maka kewaspadaan nasional makin diperkuat, makin memuncak sehingga timbul rencana pendidikan perwira cadangan di Perguruan Tinggi.
Berdasarkan dua surat keputusan Pangdam VI Siliwangi, maka oleh pihak Universitas pada 20 Januari 1962 dibentuk suatu badan koordinasi yang diberi nama Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi (disingkat BPP) Resimen Mahasiswa DAM VI/ Siliwangi, beranggotakan :
Prof. drg. R. G. Surya Sumantri ( Rektor Unpad) selaku Koordinator
Dr. Isrin Nurdin (Pembantu Rektor ITB) selaku Wakil Koordinator I
Drs. Kusdarminto (PR Unpar) selaku wakil Koordinator II
Major. Moch. Sunarman dari PUS PSYAD pada waktu itu selaku sekretaris.
Pada Februari 1962 diadakan Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Induk Infantri dan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari yang dikenal dengan sebutan Latihan Pasopati. Pada 20 Mei 1962 anggota Resimen Mahasiswa Angkatan 1959 dilantik oleh Pangdam VI/SLW menjadi bagian organik dari Kodam VI/SLW.
Dalam rencana kerja empat tahunnya tercantumlah pembentukan kader inti dan ini sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran 1962-1963. termasuk pembentukan kader inti putri. Mahasiswa/i Jabar (Bandung khususnya) mengikuti Latihan di Bihbul, tempat penggodokan prajurit-prajurit TNI. (Sekarang Secaba Dam III/ Slw, Bihbul). Satuan-satuan inti dari Yon mahasiswa dari beberapa universitas dan akademi dikirim ke tempat ini di bawah asuhan pelatih-pelatih dari RINSIL. 12 Juni 1964 keluarlah Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. Nasution Jenderal TNI yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman. Penyerahan Duaja dilakukan oleh Menko sendiri. Garuda Mahawarman resmi berdiri berdampingan dengan Harimau Siliwangi.
Nama Skomen (Menwa di Tingkat Provinsi) di Republik Indonesia
Resimen Mahasiswa Darussalam (Men Mahadasa)Prov. Nangroe Aceh Darussalam
Resimen Mahasiswa Sumatera Utara (Men Mahatara) Prov. Sumatera Utara
Resimen Mahasiswa Pagaruyung (Men Maharuyung) Prov. Sumatera Barat
Resimen Mahasiswa Indra Pahlawan Prov. Riau
Resimen Mahasiswa Bahari (Men Mahabahari)Prov.Riau Kepulauan
Resimen Mahasiswa Dwi Yudha (Men Mahadwiyudha)Prov.[Bengkulu]]
Resimen Mahasiswa Sultan Taha Prov. Jambi
Resimen Mahasiswa Sriwijya (Men Mahawijaya) Prov. Sumatera Selatan
Resimen Mahasiswa Raden Intan (Men Maharatan) Prov. Lampung
Resimen Mahasiswa Jayakarta (Men Jayakarta) DKI Jakarta
Resimen Mahasiswa Mahawarman (Men Mahawarman)Prov. Jawa Barat
Resimen Mahasiswa Banten (Men Mahabanten) Prov. Banten
Resimen Mahasiswa Mahadipa (Men Mahadipa) Prov. Jawa Tengah
Resimen Mahasiswa Yogyakarta (Men Mahakarta) Daerah Istimewa Yogyakarta
Resimen Mahasiswa Mahasurya (Men Mahasurya)Prov. Jawa Timur
Resimen Mahasiswa Ugracena (Men Ugracena) Prov. Bali
Resimen Mahasiswa Tanjungpura (Men Mahapura) Prov. Kaliomantan Barat
Resimen Mahasiswa Palangkaraya (Men Maharaya) Prov. Kalimantan Tengah
Resimen Mahasiswa Suryanata (Men Mahanata) Prov. Kalimantan Selatan
Resimen Mahasiswa Mulawarman (Men Mulawarman) Prov. Kalimanan Timur
Resimen Mahasiswa Sam Ratulangi (Men Mahasamra) Prov. Sulawesi Utara dan Prov.Gorontalo
Resimen Mahasiswa Pawana Çakti (Men Mahapati) Prov. Sulawesi Tengah
Resimen Mahasiswa Wolter Monginsidi (Men Wolter Monginsidi) Prov. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
Resimen Mahasiswa Halu Oleo (Men Mahaleo)Prov. Sulawesi Tenggara
Resimen Mahasiswa Maluku (Men Mahamaku)Prov.Maluku dan Maluku Utara
Resimen Mahasiswa Cendrawasih (Men MahaCandra)Prov. Papua
Resimen Mahasiswa Wira Dharma (Men MahaDharma, eks Prov. Timor Timur, sampai 10 Oktober 2004 belum dibubarkan)
Resimen Mahasiswa Nusa Cendana (Men Mahadana) Prov. Nusa Tenggara Timur
Resimen Mahasiswa Rinjani (Men Mahajani) Prov. Nusa Tenggara Barat
Resimen Mahasiswa Rimba Raya Prov. Gorontalo
Alumni Menwa yang Terkenal
Menwa Universitas Indonesia
Chandra Hamzah
DR. Sri Mulyani Indrawati
Ismeth Abdullah
Menwa Universitas Negeri Jakarta
Prof. Dr. Thamrin Abdullah, M.Pd
Dr. Karnadi, M.Si
Dr. Sofyan Hanif, M.Pd
Dr. Ratiyono, MMSi
Dr. Icu Zukafril, MM (Staf Khusus Menpan & RB RI)
Kol. Inf. Rahman Riyanto, M.Si (Ketum INKAI Prov. Jabar)
Fahmi Fahrezi (Instruktur senam aerobik nasional)
Raden Umar (Asops Menwa Indonesia)
Menwa Universitas Islam Negeri Jakarta
Prof. Dr. Badri Yatim, MA
Prof. Dr. Aminuddin Arsyad, MA
Menwa Universitas Jayabaya Jakarta
Dr. H. MS Ka'ban Ketua Umum DPN IARMI (Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia)
Bursah Zarnubi (Ketum PBR)
Eggy Sudjana, SH
Menwa Universitas Kristen Indonesia
Agung Laksono(Menko kesra)
Yapto Suryosoemarno
Irman Gusman (Ketua DPD RI)
Chairil Adjis
Menwa Institut Saint & Teknologi Nasional Jakarta
Ir. A Riza Patria, MBA Komandan Komando Nasional Menwa Indonesia (Dankonas)
Menwa Mahawarman Batalyon I/ITB
Arifin Panigoro
Budiono Kartohadiprojo
Fadel Muhammad
Harjanto Dhanutirto
Rama Royani
Menwa Mahawarman Batalyon VI Akademi Teknik Jenderal Achmad Yani
Abdullah Gymnastiar AA Gym
Menwa Mahawarman Batalyon VI Akademi Teknologi Mandala
Asmuransyah.Am
Menwa Mahawarman Batalyon IV Kie A/Universitas Kristen Maranatha
Muliawan Margadana
Menwa Mahawarman Batalyon II/Unpad
Nugraha Besoes
Prof. H. Himendra W, dr, SpAn, KIC
Yusuf Anwar
Prof. Dr. Nasrullah Natsir
Menwa Mahawarman Batalyon III/Unpar
Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Maruarar Sirait, S.IP.
Brigjen (Purn) Prof. Dr. Soedjono Dirjosisworo
Menwa Universitas Diponegoro
Prof. Dr. Muladi, SH
Don Murdono SH (Bupati Sumedang)
Menwa Universitas Brawijaya
Prof. Ir. Syamsul Bahri, MS
Menwa Universitas Riau
H. M. Rusli Zainal, MM
Menwa Mahawarman Batalyon VII/Suryakancana Kompi A/IPB
Prof. Dr. Ir. Irawadi Djamaran
Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim
Prof. Dr. Ir. Hasjim Bintoro, M.Agr
Menwa Mahawarman APDN
Drs. H. Diani Budiarto, M.Si (Walikota Bogor)
Menwa Maharuyung (Sumatera Barat)
Dr. H. Shofwan Karim Elha,MA (Rektor UMSB, Sumbar)
Prof. Dr. H. Maidir Harun (Rektor IAIN "IB" Padang)
Prof. Dr. H. Armai Arief,MA (Ketua Umum Ikatan Dosen Indonesia)
Prof. Dr. Phil. Yanuar Kiram (Rektor UNP/IKIP Padang)
Basril Jabar (CEO Media Harian Singgalang)
Dr. H. Suhatmasyah IS (Sahli Mendagri RI)
Letkol.L.(Purn). Dr.H. Fauzi Bahar,M.Si (Walikota Padang)
Dr. H. Syahrial Bachtiar,M.Pd (Purek III UNP)
Dasril (Aspers Konas Menwa Indonesia / Eks. Kasmen Maharuyung)
Politisi
Maruarar Sirait
H. Soetan Bhatoegana
Abdullah Puteh
Gamawan Fauzie
Patrialis Akbar (Menkumham RI KIB-II 2009-2011)
Artis
Sigit Purnomo Pasha Ungu
Bemby Putuanda
Birokrat
Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta Ke-16 2007-2012)
Kornelis Gubernur KalBar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar